Terpaut Pada Satu Hati
Saat ini
Ares hanya terdiam, terpukau, dan membisu. Hanya rangkaian butiran beninglah
yang selalu setia menemani tatkala ia mengingatnya, mengingat segala kenangan
indah yang telah ia lewati. Ares tau semua memang sudah terjadi, tapi tak mampu
melupakan semua kejadian itu dan ia tak akan pernah mampu membuang wajah
tersebut dalam kehidupannya, karna hal itu yang membuat ia merasa senang.
Selama dua
tahun Ares hanya merasakan hal yang sama, terpaku dan diam, terasa dihempaskan
ke jurang kepedihan, meski begitu tetap saja hingga kini Ares tak tahu
bagaimana cara kembali menggenggam tangan Athena dan tertawa bersama. Ia selalu
berusaha mencari tahu kemana Athena pergi dari saat kejadian pada sore itu. wanita
yang memiliki postur tubuh yang cukup tinggi, berkulit kuning langsat, dan
berhidung mancung itu pergi meninggalkan rumah dengan keadaan menangis
tersedu-sedu. Kedua orang tua Athena selalu mencari keberadaan Athena tak
terkecuali dengan Ares.
Hubungan kedua sepasang kekasih itu sudah berjalan
sekitar tiga tahun lamanya. Selama ini tidak ada konflik yang serius diantara
keduanya, hanya saja keberadaan Andi salah seorang teman Ares yang juga suka
dengan Athena. Andi adalah anak dari keluarga yang broken home, setiap hari kegiatannya tak lepas dari sebuah club
hiburan malam dan minuman keras. Berbalik dengan prilaku Andi, Ares ialah
seorang yang tekun, jujur, dan santun.
Ares memiliki niat untuk menikahi
Athena tahun ini,tetapi sayangnya dua tahun yang lalu Athena menghilang. Lelaki
berperangai baik itu sangat kecewa karna wanita yang akan dinikahinya
menghilang begitu saja. Segala macam cara telah ditempuh Ares untuk menemukan
sang kekasih. Andi pun tak terdengar kabarnya setelah kepergian Athena,
ternyata setelah diselidiki Andi pergi ke Malaysia ke tempat Ayah dan Ibu tiri
barunya.
Setelah beberapa lama Ares terpuruk
dengan keadaannya, ia pun bangkit kembali dengan meningkatkan kinerjanya di
kantor. Ia selalu mendapatkan predikat karyawan teladan setiap bulannya. Lelaki
santun itu selalu mengunjungi kedua orang tua Athena pada saat akhir pekan, ia
sudah menganggap orang tua Athena seperti orang tuanya sendiri begitupun
sebaliknya.
“Saya punya berita gembira untuk kamu
dua hari lagi kita akan buka kantor cabang di Surabaya, saya mau kamu yang
mengurus kantor cabang tersebut” kata Pak Bos Hadi.
“Haaah? Saya Pak? Saya sangat tidak
menyangka kalau ternyata Bapak memberikam kepercayaan kepada saya untuk
memegang kantor cabang baru” jawab Ares.
“Saya melihat kinerja kamu meningkat
drastic beberapa bulan belakangan ini, saya rasa kamu pantas untuk
mendapatkannya” kata Pak Bos Hadi.
“Terima kasih Pak atas kepercayaan
yang telah Bapak berikan kepada saya” kata Ares.
Sebelum keberangkatannya ia
berpamitan kepada kedua orang tuanya dan tak lupa kepada kedua orang tua
Athena. Ares menyiapkan kebutuhan yang dibutuhkannya selama ia berada di
Surabaya, tak lupa berkas-berkas kebutuhan kantor dan foto dirinya bersama
Athena yang sekarang entah berada dimana.
Sesampainya di Surabaya, Ares
langsung menempati rumah dinasnya yang
diberikan oleh kantor tempat ia bekerja. Ia merapihkan kamar barunya itu dan
menata segala keperluan pribadinya di meja sebelah tempat tidur, ia
mengeluarkan foto Athena dan seketika ia langsung teringat akan semua kenangan
yang pernah mereka lalu bersama. Tak mau terlarut dalam bayang masa lalunya, ia
pun segera beranjak dari tempat itu.
Ini adalah hari pertama dimana Ares
sebagai kepala kantor cabang di Surabaya. Ketika sampai di kantor baru, ia
langsung disambut hangat oleh para rekan kerjanya. Ares memasuki ruang kerjanya
yang baru dan menata meja kerjanya, tak lupa
ia meletakkan foto Athena yang
sama seperti di meja kamarnya.
Tak lama
kemudian ada yang mengetuk pintu ruangan Ares, “tok..tok..tok..” “silahkan
masuk” sahut Ares. Ia sudah mengetahui kalau yang datang pasti sekretaris
barunya, tetapi ia tercengang ketika gagang pintu itu mulai terdorang dan
pintunya mulai terbuka lebar. Ya!! Wanita cantik yang masuk sama seperti wajah
yang ada di dalam foto di atas meja kerja Ares. Athena!!
Ares langsung mengeluarkan air mata haru dan tak menyangka, perasaan keduanya
campur aduk. Ares to the point
langsung bertanya dan minta penjelasan kepada Athena kenapa ia pergi
meninggalkan rumah.
“Aku sudah memiliki Arlene, buah
hatiku dari benih Andi. Lelaki itu menodaiku pada saat malam sebelum aku pergi
meninggalkan rumah.” Kata Athena sambil menangis.
0 comments:
Post a Comment