UTS-Cerpen

KASIH SAYANG SEORANG IBU
Setibaku di rumah aku langsung menanggalkan sepatu dan baju sekolahku. Badanku terasa letih, lapar, dan haus. Perjalanan dari sekolah ke rumah  yang kutempuh dalam jarak  kurang lebih 10 kilometer di bawah terik matahari yang cukup melelahkan.
            Aku ingin segera pergi ke dapur menikmati nasi dan lauk yang biasanya telah disediakan ibu untukku. Tapi sebelum aku melangkah ke dapur, terdengar suara ibuku memanggilku. Aku pun lari mendekatinya. Kukira aku mau diberinya sesuatu tetapi malah aku hanya di suruh untuk membelikan minyak goreng di warung. Karena sudah sangat lapar aku pun pergi dengan muka cemberut.
            Setelah membeli minyak goreng, aku pun bergegas ke dapur. Setibanya di dapur kulihat ibu masih membenahi alat-alat dapur yang berantakan. Dan ketika itu juga ibuku menyuruhku untuk segera makan, sedap rasanya menikmati makanan yang di masak oleh ibuku. Aku pun dengan lahap menghabiskan sepiring nasi dan lauk yang telah disediakan ibu untukku.
            Memang, ibu sangat sayang kepadaku. Ibu suka bertanya tentang diriku, tentang kesulitan-kesulitanku, atau tentang permasalahanku di sekolah. Ibu suka tersenyum padaku, suka memandangku dengan pandangan yang menyenangkan. Setiap ibu berpergian pasti tidak lupa untuk membawakan oleh-oleh untukku, entah itu kue, atau makanan lainnya. Tetapi ibuku sangat sibuk dengan kegiatan menjadi guru, ketua organisasi di kampungku ataupun dengan kesibukannya kuliah. Sama dengan ayahku yang sibuk dengan pekerjaannya di luar kota.
            Satu-satunya orang di rumah yang dekat denganku hanyalah ibuku, ibuku banyak merawatku, baik disaat aku sehat maupun sakit. Karena itu aku sangat sayang padanya. Aku mempunyai kakak yang bernama Kak Eba, namun Kak Eba sekarang sudah menikah dan mempunyai urusan dengan keluarga barunya sendiri. Dia pun sudah tidak tinggal bersama kami lagi, dia sudah mempunyai rumah sendiri di Jakarta dan Kak Eba pun jarang mengunjungi rumahku.

            Ketika aku telah lulus SMA, aku ingin sekali melanjutkan kuliah di sebuah Universitas Negeri di Jakarta dan akhirnya keinginanku itupun tercapai.  Aku diterima di Universitas Negeri di Jakarta dan dengan rasa bahagia aku pun memberitahukan kabar gembira itu kepada ibuku.
“ Bu, aku diterima di Universitas Negeri di Jakarta , aku ingin melanjutkan kuliah di Jakarta, Bolehkah Bu?” Tanyaku.
“ Anakku, kenapa harus kuliah jauh-jauh?” Jawab ibuku dengan sedih.
“ Tapikan Bu aku ingin sekali kuliah disana.”
“ Anakku sayang, tidak bisakah kamu kuliah di sini saja, ibu takut harus berpisah jauh dengan kamu!”
“ Bu, aku juga sayang sama ibu dan aku juga tidak ingin berpisah jauh dengan ibu, tapi aku ingin mengejar cita-citaku.”
“ Anakku sayang bukannya ibu melarang kamu mengejar cita-citamu, tapi ibu khawatir jika nanti kamu sudah kuliah di Jakarta, siapa yang akan menjaga kamu di sana?” Jelas ibuku.
“ Kan ada Kak Eba, bu.” Jawabku dengan pelan.
“ Tapi kan Kakakmu itu selalu sibuk, nanti kamu hanya merepotkan di sana.”
“ Ngga bu, aku kan sudah gede, aku bisa jaga diri dan aku bisa mengurus diriku sendiri.” Jawabku sambil meyakinkan ibuku.
“ Anakku, kalau memang itu sudah jadi pilihanmu, ibu hanya bisa pasrah karena ibu tak ingin melihat anak ibu nantinya kehilangan cita-citanya.”
“ Terimakasih bu!” Jawabku sambil tersenyum bahagia.


Malam mulai larut menandakan waktu untuk istirahat, aku dan ibuku akhirnya memilih untuk beristirahat karena sudah terlalu malam. Di dalam kamar aku tidak bisa tertidur, aku masih membayangkan akan dunia baru yang akan kuhadapi esok. Aku sangat senang karena keinginanku untuk kuliah di Universitas Negeri di Jakarta yang sangat aku mimpi-mimpikan akhirnya menjadi kenyataan. Tapi di samping itu aku juga sedih akan berpisah jauh bersama ibuku yang sangat ku sayangi.
            Ke esokan harinya aku pun berpamitan kepada ibuku untuk pergi ke Jakarta.
“ Anakku jaga dirimu di sana dan jangan lupa tetaplah berdoa dan sholat sesibuk-sibuk dirimu, karena ibu percaya Allah selalu ada di setiap kita melangkah dan selalu menjaga hamba-hambanya!” Ucap ibu kepadaku.
“ Iya bu, aku akan selalu ingat pesan ibu, ibu juga jaga kesehatan. Aku berangkat dulu bu! Assalamu’alaikum…” Sambil mencium tangan ibuku dan pergi meninggalkan ibuku.
“ Waalaikum salam, hati-hati di jalan” Jawab ibuku.
            Setelah 8 jam perjalanan, akhirnya aku pun sampai di rumah Kak Eba, aku turun dari bus dan berjalan menuju rumahnya yang akan aku tinggali selama aku kuliah di Jakarta. Aku pun masuk ke dalam rumahnya yang cukup besar. Karena kelelahan aku pun tertidur, dan ketika aku bangun aku lihat jam menunjukan pukul 5 sore. Aku pun bangun untuk mandi untuk menyegarkan diriku setelah itu aku shalat ashar.

            Ke esokan harinya, aku berangkat menuju kampusku. Tiba-tiba aku teringat akan pesan ibuku untuk selalu shalat tepat waktu dan mengerjakan tugas-tugasku dengan baik. Hari semakin berlalu, tak terasa 4 tahun telah ku lewati. Kini aku telah menyelesaikan kuliahku dan aku kini telah bekerja di perusahaan yang aku pimpin sendiri, sekarang semua apa yang menjadi cita-citaku telah tercapai. Dan sekarang tinggal cita-citaku yang terakhir yang akan aku wujudkan yaitu membahagiakan orangtua ku.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment